Sunday, August 28, 2016

Pengalaman Kena Tipu Lewat Telfon

Di jaman sekarang banyak model penipuan dengan bermacam kedok. Tapi kedoknya apa saja saya juga kurang tahu karena saya bukan penipu.

Tapi ini adalah salah satu bentuk penipuannya yang saya tahu karena saya sendiri pernah mengalaminya, namun disini saya bukan sebagai pelaku tapi saya sebagai korban.

Kejadiannya waktu itu ketika saya dalam perjalanan mengendarai sepeda motor tiba-tiba hp saya bergetar pertanda ada panggilan masuk. Karena nomor baru yang nelpon jadi saya tidak tahu itu dari siapa, dan saya angkatlah hp saya. Kemudian terjadilah percakapannya.

Mister x: "hallo.."

Saya: "ya hallo.. ini dengan siapa ya?"

Mister x: "ini dari kepolisian, apakah anda punya saudara di Jakarta?"
(Sepontan saya langsung terpengaruh karena saya berpikir itu dari kepolisian jadi saya tidak berani bicara yang macam-macam dan yang membut saya percaya kalau itu dari pihak kepolisian karena gaya bicaranya yang menurut saya nada seorang polisi)

Saya: "iya saya punya adik yang sedang bekerja di jakarta" (waktu itu saya masih di desa tepatnya di Kabupaten Banjarnegara) "ada apa ya..." (tanya saya penasaran, dalam hati saya berpikir, dari kepolisian terus menanyakan kepastian kalau saya adalah kakaknya, disitu saya langsung panik sehingga tidak bisa berpikir jernih dan seolah saya terbawa ke perangkap tipuannya yang menurut saya cukup pandai tentang psikologi)

Saya: "adik saya si fulan ya.."(tanpa sengaja saya sebutkan namanya tanpa memastikan dulu siapa nama adik saya)

Mister x: "iya.. begini.. jadi adik saudara habis kecelakaan dan menabrak orang sampai mati dan untuk sementara kami tahan dan pihak si korban ingin meminta kepastian kalau saudara bersedia bertanggung jawab"

Saya: "ya pak saya akan bertanggung jawab. Tapi bagaimana caranya pak?"

Mister x: "tapi ini harus cepat, ini soalnya pihak korban minta kepastian segera karena kalau tidak adik saudara akan dipenjara"

Saya: "boleh saya bicara sebentar pak dengan adik saya?"

Mister x: "maaf saudara, untuk saat ini belum bisa karena situasinya seperti dan pihak korban ingin cepat ada kepastian"

Saya: "waduh gimana ya pak.. apa yang harus saya lakukan"

Mister x: "begini saja, karena ini harus cepat dan kalau terlambat adik saudara bisa masuk penjara, sekarang begini saja. Apakah saudara dekat konter pulsa? Ok sekarang saudara transfer pulsa dulu sebanyak 200 ribu (saya agak lupa nominalnya karena kejadiannya sudah cukup lama) sebagai jaminan kalau anda bersedia bertanggung jawab".

Saya: "oh..eh..bentar". (langsung saya matikan telfonnya, kemudian karena disitu disebutkan tentang transfer pulsa, saya sedikit tersadar dan mulai berpikir tentang keadaan ini kemudian saya langsung cek dan segera saya kontak adik saya lewat hp ternyata tidak ada apa-apa dan menandakan kalau semua baik-baik saja. Baru saya tersadar kalau saya sedang kena tipu. Huff.. saya menghela nafas lega.

Walau nomor yang tadi nelfon lagi langsung saya matikan.

Itulah pengalaman saya yang benar-benar pernah saya alami hampir kena tipu. Mungkin ilustrasi percakapannya tidak sama persis dengan kejadiannya tapi kurang lebih seperti itu karena kejadiannya sudah cukup lama.

Semoga dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran khususnya buat saya dan teman-teman sekalian agar lebih berhati-hati dalam setiap kondisi dan keadaan. Karena banyak sekali model penipuan dengan berbagai macam jenisnya.

Selalulah berhati-hati serta bertindak dan berpikirlah dengan tenang dalam situasi sesulit apapun. Dan yang terpenting adalah berdoa selalu sebelum melakukan kegiatan apapun.

Sekian apa yang bisa saya sharing kali ini semoga bermanfaat.

Tuesday, June 14, 2016

Pengalaman Menjadi Pemandu Nyanyi Lagu Indonesia Raya

Mungkin ini adalah pengalaman pertama saya untuk menjadi pemandu yang memimpin lagu indonesia raya.

Waktu itu adalah hari senin seperti biasa pada hari senin jadwal di tempat kerja saya adalah upacara atau istilahnya apel pagi yang dimulai pukul enam pagi. Dan selain hari senin kerjanya dimulai jam enam tiga puluh.

Sebenarnya tidak ada yang spesial menurut saya upacaranya karena hanya berisi aktifitas yang sama setiap upacara. Yaitu penyampaian arahan oleh atasan, menyanyikan lagu indonesia raya, pembacaan etos kerja, pembacaan ikrar janji karyawan dan terakhir penutup dengan pembacaan doa.

Untuk petugas yang menjadi pemandu lagu indonesia raya adalah wanita.

Nah untuk kaum pria termasuk saya tugasnya bergilir mengikuti jadwal untuk membacakan etos kerja dan ikrar janji karyawan.

Nah untuk petugas yang menjadi pemandu menyanyikan lagu indonesia raya kan yang perempuan, terus bagaimana ceritanya saya yang laki-laki bisa jadi petugasnya?

Waktu itu kebetulan saya bangun agak telat jadi berangkatnya juga telat, sebenarnya bukan kali pertama saya telat mengikuti upacara. Tapi waktu itu entah kenapa saya yang baru tiba langsung ikut berbaris dengan nafas yang masih ngos-ngosan tiba-tiba ditunjuk untuk memimpin menyanyikan lagu indonesia raya sayapun maju ke depan walaupun saya tidak percaya diri karena tidak terbiasa dan harus menggerakkan kedua tangan seperti pemimpin orkesta disebuah pertunjukan.

Walaupun saya kurang tahu pergerakan tangannya harus bagaimana yang benar akhornya saya paksakan saja sekenanya.

Terbayang kan malu juga rasanya apa lagi sekilas saya melihat beberapa teman saya tertawa kecil seolah sedang menyembunyikan perasaannya yang terhibur dengan pertunjukannya.

Itulah ceritaku, apa ceritamu?

Monday, April 25, 2016

Ngeblog Sebagai Part Time

Melakukan pekerjaan sambilan memang tidak mudah apalagi kalau belum terbiasa. Kadang melakukan pekerjaan yang tidak nyambi saja susah. Itulah yang saya rasakan saat ini. Yaitu selain bekerja offline saya juga ingin bekerja online terkhususnya ngeblog.

Istilahnya kerja sambil ngeblog.

Kesabaran dan ketekunan serta optimis sangat diperlukan terutama adalah keyakinan yang kuat untuk berhasil. Awalnya ngeblog memang sambilan tapi saya berharap nantinya bisa menjadi pekerjaan tetap saya, bukan lagi sebagai sambilan.

Terkadang saya kebayang enaknya saja tentang keberhasilan pekerjaan online saya. Saya membayangkan enaknya punya duit banyak, kerja hanya dari rumah, bisa meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarga tercinta. Tidak perlu kerja jauh-jauh merantau ke negeri orang jauh dari keluarga. Maklum saya pernah merasakan jauh dari keluarga. Sedih rasanya dan terasa ada yang kurang.

Nyamannya kerja tanpa atasan, tanpa disuruh-suruh sama bos, belum lagi kalau melakukan kesalahan harus siap dimarahi. Enak sekali rasanya menjadi mandiri menjadi bos untuk diri sendiri.

Dari sisi waktu juga lebih fleksibel tergantung jadwal yang kita buat sendiri. Kerja hanya beberapa jam saja dari rumah gajian tiap bulan. Bahkan kalau lagi kurang semangat tidak kerjapun uang terus mengalir ke kantong kita.

Enak bukan?

Tapi ingatlah tidak ada yang instan. Tidak ada yang mudah sebenarnya untuk mencapai semua itu. Semua butuh perjuangan, butuh kerja keras, pengorbanan dan mental yang tidak sembarangan. Dan insyaallah bisa mencapai ke arah itu.

Mulailah saat ini juga, melangkahlah selangkah demi selangkah, walau terjatuh itu adalah pembelajaran.

Terjatuh adalah proses yang harus dilalui, syarat untuk mencapai impian adalah penderitaan.

Mungkin saya rasa itu dulu tulisan saya saat ini. Saya tidak bermaksud menggurui siapapun saya hanya bertujuan memotifasi diri saya sendiri agar bisa bangkit dari keterpurukan mental ini. Bangkit dari kemalasan, bangkit dari satu keadaan menuju keadaan yang lebih baik. Semoga.

Thursday, December 31, 2015

Benarkah Tidak Ada Kerja yang Gampang

Bekerja memang bisa dibilang tidak ada yang mudah dimulai dari mencari pekerjaan, ya sebelum bekerja saja sudah sulit untuk mencarinya. Setelah dapat pekerjaanpun terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan bisa itu berupa terpaksa dari pada tidak ada pekerjaan, sudah dapat kerjaan namun gaji yang tidak sesuai, kadang gaji sudah sesuai namun suasana kerja tidak kondusif seperti bosnya galak atau rekan kerja yang tidak bersahabat dan lain sebagainya.

Namun walaupun begitu adanya tidak selalu pekerjaan itu sulit. Banyak juga dari kita yang mendapat pekerjaan yang enak. Yaitu pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan bakat, gaji yang bisa dikatakan lumayan, bos yang pengertian, dll.

Namun begitu kita harus selalu siap dalam segala situasi. Karena resiko itu tidak bisa dielakkan lagi. Dan yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana cara pandang kita menyikapi suatu keadaan. Hidup harus terus berjalan. Mungkin kita menganggap si A kerjanya enak, gajinya besar dan mendapat fasilitas pula. Tapi belum tentu dia juga merasa hal yang sama seperti yang orang lain lihat. Kita hanya bisa menilai dari apa yang bisa kita lihat.

Apapun pekerjaan kita asalkan itu pekerjaan yang baik, nikmatilah dan cintailah pekerjaan kita. Dari pada kerja dengan keterpaksaan namun tetap saja kita melakukannya, lebih baik menikmati pekerjaan yang sedang kita jalani.


Belajar Menulis Dengan Memanfaatkan Blog Diary

Menulis memang tidak mudah kalau belum terbiasa apalagi kalau tidak hobi menulis. Agar menulis menjadi mudah adalah belajar dengan cara berlatih membiasakan menulis. Nah salah satu cara agar terbiasa menulis adalah dengan memanfaatkan blog. Cara yang paling mudah adalah dengan membuat blog diary atau personal blog.

Dengan menulis di blog diary maka menulis akan menjadi mudah alasannya karena dengan menulis diary tidak perlu repot-repot mencari ide seperti akan membuat artikel yang berat (hehe memang apaan kok berat). Karena dengan menulis diary maka kita bebas untuk menulis apa saja yang ingin kita tulis. Ya apa saja. Bisa berupa pengalaman pribadi maupun orang lain, pendapat pribadi tentang suatu hal, ataupun sekedar curhat perasaan kita atau unek-unek.

Maka dengan membiasakan diri menulis maka secara otomatis kemampuan menulis kita akan terasah. Dan setelah pandai menulis bolehlah membuat blog dengan topik tertentu dan biasanya menulis tidak lagi menjadi kendala dalam ngeblog.

Dan ini saya rasakan sendiri setelah saya sering membuat tulisan di blog diary saya, saya merasa tidak terlalu sulit untuk menulis lagi. Karena semakin sering kita melakukan sesuatu, maka lama kelamaan akan terbiasa dan kalau sudah terbiasa maka akan menjadi mudah. Begitu halnya dengan menulis.

Demikian sekedar berbagi pengalaman saja tentang cara memanfaatkan blog diary untuk belajar menulis.