Benar apa yang dikatakan oleh orang bahwa hidup adalah perjuangan. Perjuangan memang gampang diucapkan tapi sulit untuk dikerjakan. Salah satunya adalah perjuangan mencari dan mendapatkan pekerjaan. Dijaman sekarang ini mencari pekerjaan memang tidak mudah dan saya sudah mengalami bagaimana susahnya mendapatkan pekerjaan. Beruntunglah bagi Anda yang sudah mendapatkan pekerjaan, nikmati dan syukurilah.
Perjalanan saya cukup panjang bisa diterima kerja di kantor di perusahaan perkebunan sawit Kalimantan.
Dimulai saat saya masih di Jawa Tengah dan karena terdorong oleh keadaan ekonomi yang masih serba pas-pasan sementara standar gaji bagi golongan karyawan setingkat buruh seperti saya memang tergolong minim hanya cukup untuk beli jajan. Kalau masih lajang atau masih hidup sendiri mungkin tidak terlalu dipikirkan yang penting bisa kerja. Tapi kalau sudah berkeluarga penghasilan sebesar itu memang tidak mencukupi apalagi semakin hari tanggungan dan kebutuhan hidup semakin besar saja. Akhirnya karena dorongan istri saya, sayapun memutuskan untuk merantau ke Kalimantan.
Setelah saya mencari-cari info tetangga, teman ataupun kenalan yang sudah bekerja di Kalimantan akhirnya sayapun bisa berangkat juga. Kebetulan karena waktu itu ada teman yang kebetulan sedang pulang kampung dan kesempatan untuk saya ikut. Saya masih ingat waktu itu karena saya belum ada uang untuk biaya transport ke Kalimantan akhirnya istri sayapun merelakan menjual perhiasannya dan juga sebagian tabungannya untuk saya pakai. Berat memang rasanya harus meninggalkan keluarga dan istri di kampung halaman, apalagi waktu itu anak saya masih bayi umurnya sekitar 7 bulan. Tapi apa daya itu semua saya lakukan demi mereka.
Setelah tiba di Tanah perantauan Kalimantan
Setelah sampai di Kalimantan ternyata tidak semudah seperti yang saya bayangkan karena perjuangan pun dimulai lagi. Karena peluang kerja sulit, maka mencari kerjaan yang sesuai dengan keahlian saya masih susah dan terpaksa saya harus bekerja seadanya yaitu kerja panen sawit. Saya alami sendiri kalau memanen sawit itu susah dan beresiko, apalagi sebelumnya saya belum pernah yang namanya kerja fisik ditambah lagi badan saya memang kurus.
Karena saya tidak pandai kerja panen maka setelah tiga bulan saya pun diberhentikan. Jadi saya nganggur lagi. Karena hidup harus terus berjalan maka saya pun harus bekerja seadanya yaitu sebagai BHL, setau saya BHL adalah buruh harian lepas jadi kerja sistem borongan dan tidak terikat langsung dengan perusahaan, dari segi jaminanpun hampir dipastikan tidak ada. Waktu itu saya kerja sebagai pemupuk. Tugasnya adalah menabur pupuk di setiap pohon sawit biasanya berkelompok dan pelaksanaanya adalah membawa ember yang di beri gantungan dan dikalungkan ke punggung dan dibawa untuk ditaburkan ke pokok/pohon sawit. Kerja memang tidak mudah.
Saya kerja mupuk sekitar 3 bulanan kalau tidak salah, sambil saya tetap kerja saya juga mencari-cari info lowongan kerja dan saya juga sudah mengajukan beberapa surat lamaran di beberapa perkebunan sawit dan juga pabrik pengolahan sawit.
Singkat cerita akhirnya waktu itu saya diberi info kalau dibagian kantor dibutuhkan satu tenaga yang diharuskan bisa komputer. Saya mendapatkan info dari orang yang kebetulan tinggal serumah dengan saya karena di Kalimantan saya masih ikut tinggal serumah dengan beliau orang yang berjasa dalam perjalanan saya.
Setelah mengajukan lamaran dan kebetulan langsung interview akhirnya setelah beberapa lama saya dipanggil juga untuk interview kedua dan akhirnya saya diterima bekerja di sana.
Demikian dulu sedikit pengalaman saya mencari pekerjaan di Kalimantan. Semoga saya bisa berlanjut menuliskan ceritanya di kesempatan lain. Sekian dan semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment