Tapi ini adalah salah satu bentuk penipuannya yang saya tahu karena saya sendiri pernah mengalaminya, namun disini saya bukan sebagai pelaku tapi saya sebagai korban.
Kejadiannya waktu itu ketika saya dalam perjalanan mengendarai sepeda motor tiba-tiba hp saya bergetar pertanda ada panggilan masuk. Karena nomor baru yang nelpon jadi saya tidak tahu itu dari siapa, dan saya angkatlah hp saya. Kemudian terjadilah percakapannya.
Mister x: "hallo.."
Saya: "ya hallo.. ini dengan siapa ya?"
Mister x: "ini dari kepolisian, apakah anda punya saudara di Jakarta?"
(Sepontan saya langsung terpengaruh karena saya berpikir itu dari kepolisian jadi saya tidak berani bicara yang macam-macam dan yang membut saya percaya kalau itu dari pihak kepolisian karena gaya bicaranya yang menurut saya nada seorang polisi)
Saya: "iya saya punya adik yang sedang bekerja di jakarta" (waktu itu saya masih di desa tepatnya di Kabupaten Banjarnegara) "ada apa ya..." (tanya saya penasaran, dalam hati saya berpikir, dari kepolisian terus menanyakan kepastian kalau saya adalah kakaknya, disitu saya langsung panik sehingga tidak bisa berpikir jernih dan seolah saya terbawa ke perangkap tipuannya yang menurut saya cukup pandai tentang psikologi)
Saya: "adik saya si fulan ya.."(tanpa sengaja saya sebutkan namanya tanpa memastikan dulu siapa nama adik saya)
Mister x: "iya.. begini.. jadi adik saudara habis kecelakaan dan menabrak orang sampai mati dan untuk sementara kami tahan dan pihak si korban ingin meminta kepastian kalau saudara bersedia bertanggung jawab"
Saya: "ya pak saya akan bertanggung jawab. Tapi bagaimana caranya pak?"
Mister x: "tapi ini harus cepat, ini soalnya pihak korban minta kepastian segera karena kalau tidak adik saudara akan dipenjara"
Saya: "boleh saya bicara sebentar pak dengan adik saya?"
Mister x: "maaf saudara, untuk saat ini belum bisa karena situasinya seperti dan pihak korban ingin cepat ada kepastian"
Saya: "waduh gimana ya pak.. apa yang harus saya lakukan"
Mister x: "begini saja, karena ini harus cepat dan kalau terlambat adik saudara bisa masuk penjara, sekarang begini saja. Apakah saudara dekat konter pulsa? Ok sekarang saudara transfer pulsa dulu sebanyak 200 ribu (saya agak lupa nominalnya karena kejadiannya sudah cukup lama) sebagai jaminan kalau anda bersedia bertanggung jawab".
Saya: "oh..eh..bentar". (langsung saya matikan telfonnya, kemudian karena disitu disebutkan tentang transfer pulsa, saya sedikit tersadar dan mulai berpikir tentang keadaan ini kemudian saya langsung cek dan segera saya kontak adik saya lewat hp ternyata tidak ada apa-apa dan menandakan kalau semua baik-baik saja. Baru saya tersadar kalau saya sedang kena tipu. Huff.. saya menghela nafas lega.
Walau nomor yang tadi nelfon lagi langsung saya matikan.
Itulah pengalaman saya yang benar-benar pernah saya alami hampir kena tipu. Mungkin ilustrasi percakapannya tidak sama persis dengan kejadiannya tapi kurang lebih seperti itu karena kejadiannya sudah cukup lama.
Semoga dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran khususnya buat saya dan teman-teman sekalian agar lebih berhati-hati dalam setiap kondisi dan keadaan. Karena banyak sekali model penipuan dengan berbagai macam jenisnya.
Selalulah berhati-hati serta bertindak dan berpikirlah dengan tenang dalam situasi sesulit apapun. Dan yang terpenting adalah berdoa selalu sebelum melakukan kegiatan apapun.
Sekian apa yang bisa saya sharing kali ini semoga bermanfaat.